Orang yang sering mustajab do’anya, sementara ia masih sering kesiangan Sholat subuhnya, ketahuilah bahwa kemustajaban do’anya itu adalah bagian dari Istidroj, demikian dawuh Simbah Yai Mishbah Zain Al Mushthofa Bangilan Tuban dalam kitabnya Syarah Hizb al Nashor.

Kalau teringat dawuh ini, rasanya terkelupas wajah saya, betapa banyak kemudahan kemudahan yang saya terima dalam hidup ini yang jika diukur dengan ketaqwaan saya sungguh tidak sebanding, bahkan sangat tidak pantas.

Begitu saja masih terjejal di otak, bermacam keinginan dan program hidup di masa depan yang maunya terlaksana dengan mudah.

ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب
“Siapa yang BERTAQWA Alloh akan membuat untuknya SOLUSI dan memberi Rizqi baginya dari arah yang tiada diperhitungkan”

Jelas sudah bahwa Mahrojan atau solusi itu datang dari sebab ketaqwaan, mafhum mukholifnya tentu jika ada solusi yang tidak disertai ketaqwaan, maka itu bukanlah Anugrah.

Untung saja saya masih dapat menghibur diri, bahwa kemudahan kemudahan yang saya terima sangatlah mungkin itu datang dengan sebab doa kedua orang tua, kakek nenek, para guru dan para sahabat yang terus mengalir kepada saya.

أللهم اغفرلي ولوالدي ولمشايخنا ولجميع الحقوق الواجبة من المؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات

“Wahai Tuhan kami, ampuni untuk kami, kedua orang tua kami, guru guru kami, dan semua yang punya hak kuwajiban (dari kami) teridri dari orang orang beriman dan orang orang islam, baik yang masih hidup atau yang sudah mati”

Dan doa di ataspun sering saya lupakan, padahal itu adalah cara termudah sebagai balas kasih dari mereka.

-Nasihat Gus Dur-

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @mimkho_PPM
× Ada yang bisa kami bantu?