Oleh : Tatang Hidayat
Buletin Jumat Khoriul Kalam Edisi #5
Saudaraku yang dirahmati Allah swt., kita hadir ke dunia ini bukanlah suatu kebetulan, tetapi kita hadir ke dunia ini sudah ada dalam skenario Allah swt. untuk menjalankan amanahnya yaitu beribadah kepada Allah swt., dalam kehidupan kita sehari-hari banyak kita temukan dari perbuatan manusia yang bertentangan dengan perintah Allah swt., misalnya tidak melaksanakan shalat, mabuk-mabukan, mencuri, menyakiti orang lain dan masih banyak lagi perbuatan manusia yang tidak sesuai dengan perintah Allah swt. Maka menjadi suatu kenikmatan bagi kita semua jika kita bisa terhindar dari perbuatan yang menyebabkan Allah swt. murka kepada kita. Juga menjadi sebuah anugerah bagi kita jika bisa terhindar dari kemaksiatan yang sedang merajalela dilingkungan kita karena pada kondisi lingkungan yang jauh dari nilai-nilai kehidupan Islam akan sulit bagi kita semua untuk terhindar dari kemaksiatan.
Maka dari itu, kemaksiatan yang ada disekitar kita tidak bisa dibiarkan begitu saja, kemaksiatan yang ada bisa menyebabkan jauhnya pertolongan Allah swt, dan tugas bagi orang yang beriman untuk saling mengingatkan dari mencegah kemungkaran sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadits Arbai’in (penyusun Imam Nawawi) hadits yang ketiga puluh empat, Dari Abu Sa’id AlKhudri r.a berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi WaSallam bersabda: Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Imam Muslim), sebagai mana dalam hadits tersebut sebagai seorang Muslim kita berkewajiban untuk mencegah kemungkaran karena itu merupakan kewajiban yang dituntut dalam ajaran islam.
Seandainya kemaksiatan tersebut dibiarkan maka akan menjadi hal yang biasa bahkan bisa menjadi sebuah kebenaran, misalnya berpacaran yang merajalela dikalangan remaja yang jelas-jelas merupakan jalan menuju perzinahan sebagaimana firman Allah swt. : “dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra; 32) karena berpacaran merupakan suatu hal yang biasa maka aktivitas tersebut menjadi kebiasaan bahkan dianggap hal yang wajar.
Maka menjadi suatu kenikmatan bagi kita semua yang bisa terhindar dari kemaksitan karena dari sekian banyak manusia yang ada di dunia ini kita adalah makhluk pilihan Allah swt. yang bisa merasakan nikmatnya Iman dan Islam, yang berkewajiban memikirkan keadaan sesama saudaranya, memberikan perhatian kepada umat ini. Salah satu Dosen penulis yang mengajar di jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia pada matakuliah Tafsir Alqur’an dan ‘Ulumul Qur’an yaitu DR. H. Aam Abdussalam M.Pd, mengatakan bahwa pendidikan sekarang kebanyakan yang ada adalah pendidikan sekurel (memisahkan agama dari kehidupan) yang tidak memusatkan pendidikan untuk mengagungkan Allah swt. padahal seharusnya kita belajar baik itu pelajaran kimia, fisika dan yang lainnya akhir-akhirnya harus dikembalikan untuk mengagungkan Allah swt, misalnya terkait peristiwa hujan yang terjadi bukan merupakan peristiwa alam semata tetapi itu merupakan peristiwa yang sudah ditentukan oleh Allah swt. supaya makhuk-Nya memikirkan akan kekuasaan Allah swt.
Wahai kaum intelktual ini tugas kita semua selaku kaum terpelajar supaya mengembalikan pendidikan kepada jalurnya untuk mengagungkan Allah swt. apapun pelajarannnya, karena semua pelajaran yang kita pelajari esensinya untuk mengagungkan Allah swt. dan merupakan tugas bagi kita semua untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.
No responses yet