ppm miftahul khoir bandung

Oleh : Wildan Fuady
Buletin Jumat Khoriul Kalam Edisi #4

Di dalam kehidupan, manusia tak mungkin terlepas dari yang namanya masalah, cobaan dan ujian. Tidak bisa dipungkiri bahwa dua hal itu akan terus ada dan berdampingan dengan sisi kehidupan kita. Tidak ada manusia yang terlahir tanpa punya masalah, ujian dan cobaan. Semua punya masalah. Bahkan, manusia seagung dan semulia Rosulullah saw. pun pernah memiliki masalah. Para sahabatnya juga, mereka punya masalah. Namun kenapa Rosulullah saw. dan para sahabat bisa sukses dalam menjalani hidupnya?

Jika dari segi waktu, kita pun sama mendapat 24 jam dalam sehari. Jika dari segi makhluk, mereka pun makhluk yang bernama manusia sama seperti kita. Lalu, apa yang menyebabkan mereka berhasil mengarungi hidupnya? Nah Sahabat, Allah telah memberikan informasi bahwa, “Allah tidak akan membebani suatu kaum melebihi BATAS KEMAMPUANNYA.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 286)

Percayalah, setiap ujian dan cobaan yang Allah berikan, bukan semata-mata untuk membuat hamba-Nya susah, melainkan agar meningkatkan derajat keimanan dan rasa cinta Allah swt. kepada hamba-Nya. Dan untuk mencapai kemulian dan cinta Allah swt., kita kembali terenyuh dengan, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya KAMI TELAH MENGUJI orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Q.S. Al-Ankabut [29]: 2-3).

Sahabat, sejatinya masalah, ujian dan cobaan hanyalah pemanis agar kita lebih dekat lagi dengan Allah swt. Sebab, jika tidak diberi ujian terkadang manusia lupa dengan Allah swt. Contohnya, dahulu ketika kita dalam keadaan miskin, kita selalu rajin shalat lima waktu tanpa terlambat, shalat dhuha terjaga, ditambah dengan bangun malam untuk beribadah kepada Allah swt. Karena kita ingin dinaikan derajat di sisi Allah swt. Tetapi, ketika kita sudah mendapatkannya, kita lupa diri dan meninggalkan semua amalan yang biasa kita lakukan itu.

Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandari dengan indah menuturkan, “Jangan sampai meragukan kamu ,terhdap janji Allah, kerena tidak terlaksananya apa yang telah dijanjikan itu (do’a, harapan dan cita-cita kita), meskipun telah tiba masanya itu datang, supaya tidak menyalahi pandangan mata hatimu atau memadamkan nur cahayahatimu.” (Al-Hikam, bait ke 7).

Sahabat, jangan ragu dengan janji Allah, tentunya berada dalam kesederhanaan pun asal diri kita bisa selalu dekat dengan Allah itu tidak masalah. Tetapi, jangan juga kita menyalahkan Allah kenapa kita dijadikan sederhana, sementara orang yang tidak beribadah kepada-Nya itu diberikan kenikmatan hidup? Sedang kita tidak? Sahabat, Allah lebih tahu apa yang terbaik untukmu.

“Wahai orang-orangyang beriman! mohonlah pertolongan kepada Allah dengan SABAR dan SHALAT. Sungguh, Allah beserta orang yang sabar.” (Al-Baqarah [2] : 153).

Jadi, tidak ada masalah yang besar kecuali Allah telah menyediakan jalan keluar dan rahasia dibalik itu semua. Sahabat, meski yang kita hadapi adalah masalah, ujian dan cobaan yang besar, yakinilah bahwa Allah lebih besar dan lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

Categories:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @mimkho_PPM
× Ada yang bisa kami bantu?